Belajar Yang Menyenangkan, Hanya Dengan Tidur.


Dalam menguasai suatu ilmu, kita selalu melakukan dengancara yang monoton. Selalu saja identik dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Akan tetapi apakah pernah terpikirkan apabila kita dapat menguasai suatu ilmu dengan cara yang lebih menyenangkan? Seperti suatu ungkapan bahwa apabila bisa dipermudah, kenapa harus kita persulit hingga terasa berat bagi kita.
Seperti yang ditulis dalam refleksiteraphy.com. Hasil penelitian mengungkapkan tidur diperlukan untuk konsolidasi memori (mengingat). Artinya, tanpa tidur, segala sesuatu yang kita lihat, alami, pelajari tidak akan bisa kita ingat untuk jangka panjang. Ia merupakan pasangan abadi dari keadaan terjaga atau bangun. Ketika dalam keadaan terjaga, kita bisa melakukan berbagai aktivitas, termasuk belajar. Agar semuanya bisa dilihat kita harus tidur. Hal ini menegaskan bahwa sesungguhnya kita bisa menggunakan tidur sebagai suatu cara belajar yang sangat menyenangkan.
Bayangkan saja, jika selama ini kita belajar untuk menguasai sebuah ilmu dengan hal-hal yang monoton kemudian tidur apabila merasa keletihan, itu sama saja dengan menyiksa di kita sendiri. Memang tiap-tiap orang memiliki perbedaan dalam menangkap sebuah ilmu, akan tetapi apabila ada cara yang lebih menyenangkan dan lebih jitu yang dapat kita lakukan, kenapa tidak untuk mencobanya.
Dalam studi baru yang dipublikasikan di jurnal Current Biology, Kamis (22/4), ini, peneliti meminta 99 partisipan memainkan video game di mana mereka harus mencari jalan melalui lorong-lorong simpang siur dengan bantuan gambar tiga dimensi dari lorong tersebut. Selanjutnya, partisipan diminta tetap terjaga selama dua jam atau tidur. Lima jam kemudian mereka kembali diminta memainkan game tersebut. Empat partisipan melaporkan bermimpi mengenai lorong tersebut saat tidur. Keempat partsipan ini termasuk dari mereka yang mengalami peningkatan terbaik saat memainkan game tersebut untuk kedua kalinya. Performa mereka 10 kali lebih baik dibandingkan partisipan lain yang juga tidur.
Tidur sudah biasa dilakukan oleh semua orang tanpa mengenal umur, namun apakah tidur sudah dapat kita manfaatkan sebaik mungkin! Tidak hanya untuk melepas letih tapi juga dapat mengembangkan kualitas berpikir. Mr. Sigmund Freud pendiri aliran psikonalisis pernah mengadakan penelitian secara ilmiah mengenai tafsiran mimpi yang ditulis pada tahun 1900 dalam bukunya Die Traumdeutung (Tafsiran Mimpi). Menurut dia mimpi itu adalah cermin dari jiwa kita, sehingga melalui mimpi para terapeutis bisa menggali alam bawah sadar pasiennya, sebab menurut Freud mimpi itu adalah "pintu belakang" (backdoor) untuk meneropong otak kita. Jadi sebenarnya untuk menguasai sebuah ilmu, atau pun pelajaran yang sangat sulit sebenarnya yang perlu kita lakukan hanyalah membawa ilmu tersebut kedalam alam tidur kita (mimpi).
Sebuah contoh kecil, ada seorang pria yang tidur dalam tidurnya itu ia memimipikan seseorang yang lain “wanita”, dan didalam mimipi itu dia mengenalnya. Maka apa bila dia terjaga dari tidurnya pasti dia tidak lupa akan wajah wanita yang masuk kedalam mimpinya itu, meski wanita tersebut berjalan sejauh 150 mata tombak didepan, dari gaya jalanya dan gerak-geriknya, suaranya meski tidah terlihat dengan jelah oleh mata, dia dapat mengengenal dan memastikan orang yang dia mimpikan itu.
Coba anda bayangkan jikalau untuk menguasai sebuah ilmu yang sangat sulit anda kuasai,anda hanya perlu membawa ilmu tersebut kedalam alam tidur anda sungguh menyenagkan bukan!
Jadi;sebenarnya untuk melakukan hal pembelajaran dalam menguasai ilmu kita hanya perlu melakukannya dengan hal yang menyenangkan. (Arif Lumintang)

0 komentar:

Posting Komentar